Friday, April 27, 2012

Manusia dan Tanggung Jawab


1. Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab berarti juga berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain.

Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Macam-macam Tanggung Jawab

a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Manusia dituntut untuk memenuhi kewajibannya sendiri agar dapat memecahkan masalah-masalahnya sendiri.

b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu, anak-anak, dan orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga, misalnya seorang ayah bertanggung jawab mencari nafkah untuk keluarga.

c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Manusia merupakan anggota masyarakat yang mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Misalnya dalam suatu daerah, seseorang ikut serta dalam susunan RT. Maka ia harus dapat menjaga amanah dari warga setempat.

d. Tanggung jawab kepada bangsa/negara
Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku, manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.Misalnya bila melanggar aturan lalu lintas, maka harus berurusan dengan pihak polisi lalu lintas. 

e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Untuk mengisi kehidupannya, manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam kitab suci. Sanksi dari pelanggaran hukum-hukum Tuhan diberikan langsung oleh Tuhan.

3. Pengabdian dan Pengorbanan

Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan.
a. Pengabdian 
Pengabdian adalah perbuatan, baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan sema itu dilakukan dengan ikhlas.

b. Pengorbanan
Pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Oleh karena itu, pengorbanan mengandung unsur ikhlas.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan.

Kesimpulan :
Pada dasarnya manusia memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab tersebut bermacam-macam jenisnya. Tetapi tentu tanggung jawab harus dilaksanakan agar terbina hubungan yang baik antara manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan. Kalau kita senantiasa bertanggung jawab, tentu orang lain juga akan percaya pada kita.

Sekian dulu kali ini, semoga bermanfaat :D

Sumber : Ilmu Budaya Dasar karangan Widyo Nugroho

Friday, April 20, 2012

Manusia dan Pandangan Hidup

Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. 

Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:

1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
3. Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya

Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Misalnya organisasi itu adalah organisasi politik, maka disebut ideologi politik. Negara Indonesia juga merupakan suatu organisasi. Ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila.

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yang tidak dapat dipisahkan:

1. Cita-cita
   Apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Ada 3 faktor agar cita-cita terpenuhi:
  • Faktor manusia = Kualitas dari manusia itu sendiri. Tidak cukup dengan memikirkan cita-citta atau sibuk berkhayal saja, tapi harus dengan kerja keras.
  • Faktor kondisi = Kondisi ini ada yang memperlancar dan ada yang menghambat pencapaian cita-cita.
  • Faktor tingginya cita-cita = Cita-cita memang ada yang setinggi langit, tapi pada umumnya pencapaian cita-cita dilakukan dengan mempertimbangkan konndisi dan kemampuan diri yang ada, jadi dapat dikatakan pencapaian cita-cita tersebut dilakukan bertahap.

2. Kebajikan
   Segala hal baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, dan tentram.Kebajikan ada yang semu dan ada yang nyata. Kebajikan semu adalah kejahatan yang berselubung kebajikan. Kebajikan nyata dapat dirasakan dalam tingkah laku pelakunya. Karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku yang berbeda-beda. 
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada 3:
  • faktor pembawaan (hereditas) = diturunkan dari orangtua. Pembentukan temperamen seseorang terjadi pada masa pembuahan atau masa konsepsi.
  • lingkungan = terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masayarakat. Dalam lingkungan keluarga, yang menjadi panutan atau teladan adalah orang tua. Dalam lingkungan sekkolah, yang mnejadi panutan adalah guru, dan dalam lingkungan masyarakat, yang menjadi panutan adalah tokoh masyarakat. Jika teladan atau panutannya baik, maka seseorang akan baik pula.
  • pengalaman khas yang pernah diperoleh = pengalaman pahit maupun baik kelak akan menjadi  bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

3. Usaha 
   Kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan.

4. Keyakinan/Kepercayaan
   Yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Keyakinan Diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan terhadap Tuhan.
  Agar pandangan hidup dapat dijadikan sarana untuk mempermudah pencapaian cita-cita dan tujuan, langkah-langkahnya adalah:
  • Mengenal = Mengetahui apa yang dimaksud dengan pandangan hidup.
  • Mengerti = Mengerti terhadap pandangan hidup memegang peranan penting. Dengan mengeri, ada kecenderungan untuk mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup itu.
  • Menghayati= Memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
  • Meyakini = Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, segi masyarakat, negara, dan dan kedihupan di akhirat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Dengan meyakini maka akan ada kecenderungan untuk berpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dan tindak tanduk kita. 
  • Mengabdi = Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaat dari pandangan hidup yang telah kita hayati dan yakini.
  • Mengamankan = Yaitu tidak mudah terpengaruh oleh perubahan terhadap pandangan hidupnya. Dibutuhkan iman yang teguh dalam langkah terakhir ini.


Sekian rangkuman mengenai Manusia dan Pandangan Hidup kali ini, semoga bermanfaat :D

Sumber : Ilmu Budaya Dasar karangan Widyo Nugroho

Monday, April 9, 2012

Pengaruh Sinetron Pada Remaja

Sinetron merupakan singkatan dari sinema elektronik. Saat ini banyak jenis sinetron yang dapat kita lihat di televisi dalam negeri. Bagaimana pengaruh sinetron terhadap sikap remaja? Nah kali ini saya akan membahasnya. Langsung check it out aja :D.


"Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan."  Demikian yang saya kutip dari wikipedia. 

Berdasarkan hal itu maka pada masa tersebut sebaiknya orang tua memilihkan jenis siaran televisi bagi anaknya. Menurut saya sinetron mempengaruhi sikap dari anak remaja, sedikit atau banyak. Kenapa remaja? Karena menurut saya, masa remaja adalah saat dimana anak mengerti tentang pergaulan dan sedang asyik menikmati masa ketika ia tidak diperlakukan sperti anak kecil, yaitu sedikit kebebasan untuk bergaul. Dimana ia mulai lebih mengenal tentang lingkungan luar. Saat dimana kepribadian seorang anak dapat mudah dipengaruhi, mungkin karena perkembangannya yang belum dewasa. 

Ada sinetron yang isinya menampilkan sikap-sikap anak sekolah yang sebenarnya tidak baik untuk ditonton oleh remaja. Misalnya, bolos sekolah dan jalan ke mall, atau mengerjakan PR (pekerjaan rumah) di sekolah. Ada juga yang menampilkan anak sekolah yang bergeng, dan ada pula yang menampilkan senior yang yang mengerjai juniornya. Nah tontonan yang seperti ini menurut saya dapat mempengaruhi sikap dari remaja yang menontonnya. Bisa saja si remaja tersebut meniru sedikit atau banyak dari sinetron tersebut, misalnya membolehkan dirinya untuk sekali-sekali bolos sekolah dan jalan-jalan ke mall. Atau bersikap sebagai senior yang boleh mengerjai juniornya.

Tapi tentu semua kembali kepada didikan dari orang tua dan ketahanan remaja tersebut terhadap dunia luar. 

"Mencintai" Budaya Bersih


Arti budaya secara bahasa menurut wikipedia adalah "Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia." 
Bicara tentang budaya maka tidak lepas dari kebiasaan manusia. Tentu kebersihan penting untuk dijaga, karena berkaitan erat dengan kesehatan dan kenyamanan kita. Nah, kalau kebersihan itu penting, kok masih banyak yang membuang sampah tidak pada tempatnya ? Bagaimana ya agar kita dapat terus menjaga kebersihan? Kali ini saya akan membahasnya. Check it out aja ya :D.

Saya pikir banyak orang yang sudah sadar akan pentingnya kebersihan. Sadar saja tentu tidak cukup. Tapi harus cinta. Nah kok cinta? Menurut saya, kalau sudah cinta, tentu tidak akan terasa berat untuk menjaga kebersihan. Kita akan melakukan apa saja yang penting tidak mengotori lingkungan.

Banyak kita lihat dengan santainya seseorang membuang sampah sembarang. Menurut saya, untuk dapat mencintai kebersihan, maka kita harus tahu apa saja dampak terburuk yang dapat ditimbulkan karena membuang sampah sembarangan. Dan kita harus tahu manfaat terbaik yang kita dapat jika menjaga kebersihan. Ketika sudah tahu, maka harus didorong dengan niat dan dimulai dari diri sendiri.

Memulai dari diri sendiri merupakan hal yang penting. Karena ketika kita sudah memulai dari diri sendiri, maka jika kita ingin menasihati orang lain akan lebih "di dengar" oleh orang tersebut. Dapat dimulai dari membuang sampah minuman misalnya, atau bahkan bungkus permen.

Tapi kadang sering kita jumpai kurangnya tempat sampah di tempat-tempat umum, di jalan. Kalau sudah begitu, tentu orang juga akan malas mengantongi sampah. Menurut saya, sebaiknya kita selalu membawa kantong plastik kecil (bagi yang berpergian agak jauh) untuk menyimpan sampah yang berasal dari kita, misalnya bungkus permen. Jika sudah penuh, maka tinggal dibuang. Jika tidak berpergian jauh, maka memang diperlukan sedikit kesabaran untuk menyimpan sampah dan membuangnya ketika ada tempat sampah terdekat.

Berkorban sedikit untuk kenyamanan bersama tentu tidak masalah bukan? :D

Saturday, April 7, 2012

Tugas 6 Ilmu Budaya Dasar

Tema : Gambaran keadilan hukum di Indonesia
Judul : Tidak adilnya pemberian sanksi hokum terhadap “si kaya”

Indonesia adalah negara hukum. Hukum di Indonesia berlaku untuk seluruh warga negaranya. Jadi siapapun yang melanggarnya, tentu tidak pilih kasih dalam pemberian sanksinya. Tapi ada orang-orang tertentu yang mempunyai “dompet tebal” yang dapat “lolos” dari sanksi hukum. Nah orang-orang “berdompet tebal” ini yang saya maksud “si kaya”. Bagaimana gambaran keadilan keadilan bagi “si kaya” di Indonesia? Kali ini saya akan membahasnya :D. Saya akan menulis tentang keadaan sebuah penjara bagi “si kaya”.

Keadilan tentu dambaan bagi setiap orang. Tapi tentu sulit dalam mempraktikkannya.

Ada saja oknum-oknum yang malah berpihak pada ketidakadilan di negeri ini. Meskipun mungkin hal-hal “aneh” seperti fasilitas tambahan pada penjara sudah biasa terjadi.

Fasilitas tambahan yang sangat aneh menurut saya adalah adanya fasilitas-fasilitas mewah di penjara seseorang yang terbukti melakukan suap sebesar 6M terhadap jaksa, memiliki fasilitas-fasilitas mewah bagi sebuah penjara. Ya diantaranya adalah AC (air conditioner), TV layar lebar, dan perawatan kecantikan. Sungguh memprihatinkan. Seharusnya hukum berlaku untuk semua warga negara. Bagaimana seorang pelanggar hukum akan jera jika bisa dengan mudah keadilan itu dibeli. Nah salah siapa ya kalau sudah begini?

Menurut saya, sanksi bagi pelanggar hukum di negara kita ini kurang membuat jera si pelanggar. Kenapa? Karena buktinya korupsi tetap merajalela di negara ini. Bagaimana menurut Anda? :D.

Mungkin benar pendapat orang yang saya pernah dengar, konsep dari hukum di Indonesia ini sebenernya sudah bagus, tinggal penerapan dan pengawasan terhadap pelaksanaannya saja.

Ya begitulah sedikit gambaran keadilan hukum di negeri ini bagi kaum yang mampu membeli keadilan.


Sekian dulu kali ini, mudah-mudahan bermanfaat.


Sumber:

Friday, April 6, 2012

Tugas 5 Ilmu Budaya Dasar

Tema  : Pengobatan penyakit hati atau pengobatan psikis menurut kepercayaan agama masing-masing
Judul  : Dampak penyakit hati dalam kehidupan sehari-hari dan cara menghindarinya

Dorongan agar manusia melakukan sesuatu yang buruk disebut penyakit hati. Apa saja penyakit hati itu? Apa dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari? Nah kali ini saya akan membahas tentang dampak penyakit hati dalam kehidupan sehari-hari, seberapa buruk sih dampak dari penyakit hati. Bagaimana cara menghindari penyakit hati? 
Nah check it out aja ya :D .

Macam-macam penyakit hati adalah
1. Dengki
    Artinya menaruh perasaan benci, tidak senang yang amat sangat terhadap keberuntungan orang lain. Nah kalau dengki sudah parah, bisa gawat. Kenapa? Karena orang yang dengki tersebut bisa saja nekat melakukan apa saja untuk merebut atau menghilangkan kesenangan dari orang lain. Jelas orang yang bersifat dengki akan dijauhi oleh teman-teman nya.

2. Buruk Sangka
    Artinya menyangka buruk terhadap orang lain, tanpa disertai bukti-bukti yang benar. Buruk sangka merupakan sifat yang dapat memunculkan fitnah bagi orang lain. Karena buruk sangka dapat menimbulkan fitnah bagi orang lain. Akibatnya, orang yang terkena fitnah dapat dijauhi oleh lingkungan sekitarnya. 

3. Khianat
    Artinya mengingkari tanggung jawab, berbuat tidak setia, atau melanggar/mengingkari janji yang telah dibuat. Hal ini tentu merugikan orang lain. Karena dapat dibayangkan, ketika ada seseorang menaruh rasa percaya kepada orang lain, dan orang tersebut berkhianat..maka tidak jarang orang yang memberi amanah kepadanya tidak akan percaya lagi padanya.

4. Pengecut
    Artinya lari dari tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya. Tentu hal ini sangat tidak baik, karena  bisa dibayangkan ketika orang lain melakukan tanggung jawab mereka, seorang pengecut malah akan berbalik dan membiarkan tanggung jawabnya terlalaikan, atau bahkan menyerahkannya secara semena-mena kepada orang lain. Tentu seorang pengecut akan dijauhi oleh lingkungan sekitarnya, karena tidak memiliki rasa solidaritas.

Dari macam-macam penyakit hati di atas, tentu kita harus menjauhi penyakit hati, karena jika tidak, maka kita akan dijauhi oleh lingkungan sekitar kita. Selain merugikan orang lain, penyakit hati akan merugikan diri sendiri. Penyakit hati dapat mengganggu kesehatan psikologis seseorang. Bisa jadi seseorang malah sibuk berpikir bagaimana ia menjatuhkan seseorang, bagaimana ia mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan menjatuhkan orang. 

Cara menyembuhkan penyakit hati menurut Al-Ghazali adalah

1. Mencari guru yang mengetahui penyakit hati kita. Datang dengan sikap pasrah jika guru kita memberitahu penyakit hati kita.

2. Mencari sahabat yang jujur. Sahabat yang baik akan membetulkan kita.

3. Jika sulit mendapat sahabat yang jujur, kita bisa mencari musuh kita dan mempertimbangkan hal-hal yang ia bicarakan tentang kita. 

Sampai sini dulu ya kali ini, semoga bermanfaat, maaf kalau ada salah-salah kata :)

sumber :
Ayo Belajar AGAMA ISLAM UNTUK SMP KELAS VII ERLANGGA

Followers