Thursday, December 22, 2011

"Bertahan" di Kehidupan Kota

Tema tulisan : Kehidupan Kota
Judul            : "Bertahan di Kehidupan Kota"

Dalam tulisan kali ini , saya akan mengungkapkan pendapat saya tentang kehidupan kota, khususnya "bertahan" di kehidupan kota. Bertahan dalam hal apa? Nah let's check it out aja..

Berada di lingkungan yang "ramai" akan tempat hiburan, seperti mall, taman rekreasi, tempat-tempat hang out seperti kafe dan masih banyak lagi, merupakan "cobaan" tersendiri bagi pelajar ibukota , ya itu menurut pendapat saya.hehe...Why? Karena, dekatnya letak sekolah/kampus dengan tempat hiburan, berarti godaan bolos atau cabut sekolah/kuliah semakin besar. 

Menurut saya, gak ada yang salah buat pergi ke tempat-tempat hiburan seperti contohnya yang saya sebutkan di atas. Yang jadi masalah adalah "waktu" yang pas untuk pergi ke tempat itu sendiri.
Apa harus saat ada jam kuliah atau sekolah kalau mau pergi jalan-jalan? Nah ada baiknya pelajar mengingat kembali tujuan sekolah..yaitu belajar. Ada baiknya memilih waktu yang pas untuk pergi jalan-jalan. Sekarang sudah tahu kan maksudnya "bertahan", yaitu bertahan dari salah satu godaan yang dihadapi pelajar ibukota.

Sekian tulisan dari saya kali ini, semoga bermanfaat ya. Maaf kalau ada kata-kata yang kurang ngenakin hati pembaca..terima kasih.


Sunday, December 18, 2011

Pentingnya Konsultasi dengan Orang Tua

Tema Tulisan  : Komunikasi antara orang tua dan anak
Judul              : Pentingnya konsultasi dengan orang tua

Menurut saya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan orang tua. Baik dalam hal pelajaran, pekerjaan, dan lain-lain. Karena kalau kita sering konsultasi dengan orang tua, otomatis anak jadi tahu apa yang orang tua kita inginkan dan harapkan dan orang tua juga tahu keinginan dan cita-cita anak. Pendapat saya kalau sudah tahu keinginan orang tua dan sebaliknya , orang tua pun tahu yang kita inginkan akan lebih mudah untuk mengambil keputusan , misalnya dalam memilih jurusan. 

Kalau pilihan orang tua dan anak ternyata sama, maka akan terasa lebih mudah dalam memilih keputusan, tentunya jangan lupa berdoa sebelum mengambil keputusan. Tapi kalau ternyata pilihan anak dan orang tua tidak sama, nah disini nih enaknya kita bisa mencari jalan supaya keinginan kita dan orang tua kita bisa klop. Jadi ketika mengambil pilihan tersebut, anak tidak merasa bersalah karena tidak mengikuti pilihan orang tua .

Seian tulisan dari saya, hal ini hanya menurut saya . Kurang lebihnya mohon maaf ..

Wednesday, December 14, 2011

Pemuda yang Bertanggung Jawab

Tema tulisan : Pemuda dan Identitas
Judul            : Pemuda yang Bertanggung Jawab

Ketika mendengar kata ‘pemuda’ maka kita akan membayangkan kalau pemuda adalah sosok yang mempunyai semangat besar. Bukan apa-apa, karena secara biologis pemuda secara umum identik dengan seseorang yang masih berumur ‘hangat-hangatnya’ atau bisa dikatakan memiliki semangat yang sedang menggebu-gebu. Semangat untuk mencoba hal-hal baru dan semangat berkompetisi, baik dalam hal akademis maupun non akadedemis.

Semakin banyak hal yang dicoba, semakin banyak konsekuensi yang harus diambil. Pemuda harus pintar-pintar memilih hal-hal yang harus dikerjakan terlebih dahulu, sehingga ia tidak melupakan identitasnya. Menurut saya, identitas seorang pemuda adalah sesuai dengan profesinya, jika ia seorang pelajar, maka ia harus dapat bertangung jawab atas profesinya sebagai pelajar. Misalnya, seorang pelajar biasanya menemukan banyak hal baru dan hal menarik untuk dicoba, tetapi seorang pemuda harus pintar-pintar memilih hal-hal yang memang perlu dilakukan terlebih dahulu, sehingga ia tidak melupakan identitasnya. Banyak hal yang menarik memang, tapi bukan berarti harus menjalani semuanya.

Sunday, November 27, 2011

Tugas 3 Ilmu Sosial Dasar

Tugas 3
Perspektif perilaku menyatakan bahwa perilaku sosial kita paling baik dijelaskan melalui perilaku yang secara langsung dapat diamati dan lingkungan yang menyebabkan perilakku kita berubah. Perbedaan utama dalam perspektif perilaku meletakkan struktur sosial (makro) sebagai perilaku sosial individu, sedangkan sebagian lebih memandang individu (mikro) merupakan agen yang aktif dalam membentuk perilakunya sendiri.
Coba Anda buatlah beberapa contoh perilaku dalam struktur makro dan mikro, baik peran anda dalam masyarakat atau berdasarkan pengamatan yang ada di sekitar lingkungan kehidupan.

Yang dimaksud dengan perspektif adalah asumsi-asumsi dasar yang paling banyak sumbangannya kepada pendekatan psikologi sosial.

Terdapat 4 perspektif dalam psikologi sosial yang dikembangkan dari teori awal. Teori awal tersebut dianggap mampu menjelaskan perilaku seseorang, yaitu yang pertama adalah perilaku diperoleh dari keturunan dalam bentuk instink-instink biologis - lalu dikenal dengan penjelasan "nature" dan yang kedua adalah perilaku bukan diturunkan melainkan diperoleh dari hasil pengalaman selama kehidupan mereka - dikenal dengan penjelasan "nurture".

4 perspektif dalam psikologi sosial tersebut adalah :
1. Perspektif Perilaku (Behavioral Perspective)
menyatakan bahwa perilaku sosial kita paling baik dijelaskan melalui perilaku yang secara langsung dapat diamati dan lingkungan yang menyebabkan perilaku kita berubah.

2. Perspektif Kognitif (The Cognitive Perspective)
menjelaskan perilaku sosial kita dengan cara memusatkan pada bagaimana kita menyusun mental (pikiran, perasaan) dan memproses informasi yang datangnya dari lingkungan .

3. Perspektif Struktural
memusatkan perhatian pada proses sosialisasi, yaitu proses di mana perilaku kita dibentuk oleh peran yang beraneka ragam dan selalu berubah, yang dirancang oleh masyarakat kita.

4. Perspektif Interaksionis (Interactionist Perspective)
memusatkan perhatiannya pada proses interaksi yang mempengaruhi perilaku sosial kita.

Tapi kali ini hanya akan dibahas mengenai perbedaan perspektif nomor 3 dan 4.

Perbedaan utama di antara perspektif struktural dan perspektif interaksionis : pihak mana yang berpengaruh paling besar terhadap pembentukan perilaku. Kaum strukturalis cenderung meletakan struktur sosial (makro) sebagai determinan perilaku sosial individu, sedangkan kaum interaksionis lebih memandang individu (mikro) merupakan agen yang aktif dalam membentuk perilakunya sendiri.

Contoh perilaku dalam struktur makro : Seorang siswa yang awalnya kurang memiliki motivasi belajar, karena teman-temannya memiliki motivasi belajar yang besar maka akan ikut memiliki motivasi belajar yang besar pula.

Contoh perilaku dalam struktur mikro : Seorang siswa yang awalnya kurang memimiliki motivasi belajar , sedangkan teman-temannya memiliki motivasi belajar yang kuat akan ikut memiliki motivasi belajar yang besar jika dirinya yang berniat melakukannya, bukan semata-mata hanya karena lingkungan di sekitarnya tersebut.

 Sumber : klik di sini

Friday, November 18, 2011

Tugas 2 Ilmu Sosial Dasar

Tugas 2
Dalam kehidupan kita kenal ada tiga karakter dan lingkungan yang dimiliki oleh manusia, yaitu individu, keluarga, dan masyarakat.Berikanlah sebuah pemahaman dari tiga tipe pola kehidupan dan jelaskan pula contoh-contoh dari masing-masing kehidupan tersebut.

Manusia pada dasarnya dalah makhluk sosial. Ia membutuhkan bantuan dari orang lain. Maka dari itu dalam kehidupan kita mengenal tiga karakter dan lingkungan yang diimiliki manusia, yaitu individu, keluarga, dan masyarakat.

1. Karakter dan lingkungan individu adalah lingkungan yang dibuat oleh individu sendiri, yaitu berkisar didalam dirinya sendiri dan apa yang ia kerjakan. Apa yang dipikirkan seorang individu juga dapat membentuk kepribadiannya.
Contoh : Terkadang manusia membutuhkan waktu untuk sendiri. Lingkungan individu misalnya terlihat saat seseorang mengikuti ujian, maka ia akan masuk dalam “dunianya” sendiri.

2. Karakter dan lingkungan keluarga adalah lingkungan yang paling dekat dengan individu. Lingkungan keluarga merupakan salah satu lingkungan yang membentuk kepribadian individu.
Contoh : Seseorang yang hidup di lingkungan keluarga yang kental dengan etika maka ia akan menjadi seseorang yang mengerti tentang etika.

3. Karakter dan lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana individu melakukan aktivitas sehari-hari seperti pendidikan formal. Lingkungan ini mempunyai peran sangat besar dalam membentuk kepribadian individu.
Contoh : Seseorang ketika sedang di sekolah, maka ia akan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman-temannya. Teman-temannya mempunyai peran yang sangat besar untuk menentukan apakah ia akan jadi seorang yang rajin atau pemalas.

Kesimpulan : Baik lingkungan individu, keluarga, dan masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.

Thursday, November 10, 2011

Tugas 1 Ilmu Sosial Dasar

Tugas 1

Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan, diantaranya : kemampuan akademis, kemampuan profesional, dan kemampuan personal.
Sebutkan ketiga kemampuan tersebut dan jelaskan dengan contoh-contohnya.

Kemampuan akademis
= kemahiran seseorang dalam bidang akademik. Kemampuan akademis merupakan keahlian seseorang di bidang pendidikan formal. Bagaimana ia menguasai berbagai subjek mata pelajaran dan sampai mana ia menguasai subjek akademis tersebut.

Misalnya seseorang dikatakan sangat mahir dalam subjek akademik jika dalam jika ia mendapat peringkat 1 atau bahkan lulus dengan nilai kumlot (indeks prestasi kumulatif = 4) jika ia mengenyam ilmu di perguruan tinggi.

Kemampuan profesional = kemampuan seseorang dalam mengaplikasikan kemampuan akademis dan kemampuan personalnya. Bagaimana sikap dan tindakan dalam menekuni suatu bidang yang ia kuasai. Bagaimana ia bertanggung jawab tdan membedakan urusan pribadi dan urusan kerja.

Misalnya seseorang yang bekerja di suatu bidang dengan bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaannya sampai selesai dan tidak mencampurkan antara urusan pribadi dan urusan pekerjaan, sehingga pekerjaanya dapat selesai tepat waktu.

Kemampuan personal = kemampuan seseorang di luar pendidikan formalnya, yaitu kemampuan dari pribadi itu sendiri, seperti etika dalam bersosialisasi (termasuk di dalamnya kemampuan berbicara, bersikap, dan bertindak). Kemampuan personal seseorang juga dapat dilihat dari softskill (kemampuan tambahan) yang dimilikinya.

Misalnya seseorang memiliki kemampuan personal yang baik dalam hal etika, maka itu merupakan nilai tambah baginya dalam bersosialisasi.

Monday, October 31, 2011

Fungsi Pendidikan dalam Keluarga

Tema tulisan : Fungsi keluarga dalam kehidupan individu
Judul            : Fungsi Pendidikan dalam Keluarga

Fungsi Pendidikan dalam Keluarga
Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.1 Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.1

Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :

1. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.2
2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.2
3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.2
4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.2
5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.2
6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.2
7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.2
8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.2
9. Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.2

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai fungsi pendidikan yang dijalankan keluarga.

Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam seorang individu meraih cita-citanya. Karena keluarga memberikan motivasi agar seorang individu berpikir dan mempertimbangkan apa yang akan ia capai di masa depan. Kemudian seorang individu t¬ersebut memikirkan bagaimana cara agar mencapai cita-citanya. Maka keluarga akan menyalurkan keinginan tersebut dengan cara menyekolahkannya, karena pada dasarnya pendidikan adalah salah satu sarana untuk mencapai cita-cita sebagai sarana formal.

Lepas dari pendidikan formal, keluarga memiliki peran dalam pendidikan nonformal. Keluarga turut mengambil peran besar dalam mendidik anak agar dapat berkembang dalam segi mental. Misalnya, dari segi kedewasaan. Kedewasaan seorang individu tidaklah secara murni dari individu itu sendiri, melainkan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Salah satunya adalah keluarga. Dewasa adalah sebuah proses yang akan terus dialami seseorang hingga ia mengalami kematian. Dewasa berarti juga bertanggung jawab terhadap kewajiban.

Kesimpulan : Keluarga dikatakan memiliki fungsi pendidikan karena keluarga mempunyai peran untuk membantu seorang anak agar dapat memperoleh cita-citanya itu dengan berbagai macam sarana, dalam hal ini pendidikan dan bagaimana agar berpikir dewasa.



Catatan kaki :
1.Situs Warta Warga Universitas Guna Darma: Keluarga
2.Richard R Clayton. 2003. The Family, Mariage and Social Change. hal. 58

Sunday, October 9, 2011

pengalaman di kampus

Sekarang jam 0:18 ,keadan hidung sebelah mampet, rada kurang fit.
pengin nulis abis baca postingan temen di blognya,haha.

Hm gue pengin cerita aja, tentang hari-hari di gunadarma, kampus gue tercinta ..

bersyukur menjatuhkan pilihan di jurusan yang baru di akhir kelas 3 kebayang ama gue,teknik informatika. Gue bersyukur, karena masih ada pelajaran yang gue suka, matematika. 
Suka bukan berarti ahli lhooo,ahahaha. Gue ngerasa, di kelas temen-temennya baik baik, asik asik..
Gue ngerasa pelajaran di kampus tuh seru!
Gue ngerasa girang banget pas ngeliat dosen gue bikin program sederhana pake Visual Basic (bahasa pemrograman). Gue ngerasa seneng pas tau tentang komputer,perasaan gue ini bikin gue bahagia, tapi kadang-kadang gue nyesek , gue ga bisa cerita kalo itu, hahaha.
Gue bahagia bisa ketemu temen-temen gue sekarang, belajar di jurusan gue sekarang, dan ada di kampus gue sekarang. 
Tapi masih ada lagi hal yang harus gue lakuin, ga cuma disini aja, gue yakin slalu ada yang terbaik buat kita, hamba Allah swt. Gue yakin ini baik buat gue, dan gue yakin ada yg lebih baik dari hal ini . w inget perkataan alm. KH zainuddin yang intinya kurang lebih ,yakin kalau sekarang ini baik untuk kita, tapi yakin kalau ada yang lebih baik. 
Nah kita kan gatau yang lebih baik itu apa, makanya kita kudu usaha terus teman-teman , ya kalo ga salah sih gitu.

Tetep semangat dan sehat selalu buat yang baca blog ini, amiin

Friday, January 28, 2011

One Week with TO

udah lama banget gak nulis, akhirnya nulis juga.
sebernya yang bikin gue gak nulis blog ini adalah milih theme buat ni blog. bingung mau make yang mana
hahaha

tapi akhirnya nulis juga

oke kali ini gue mau cerita tentang "one week with TO"

jadi, minggu ini hampir full dengan TO tiap harinya,
mulai senin- jumat (24-28 Januari 2011) ada TO dari MKKS.
Hari senin :bahasa indonesia & biologi
selasa :b.inggris
rabu :mtk
kamis :fisika
jumat :kimia

yang baru w tau nilai biologi sama mtk doang.. tinggal nunggu sisanya

Hari minggu nya ada TO UAN dari bimbel,

motivasi untuk diri sndiri : tetap semangat
motivasi untuk orang lain : tetep semngat

haha sama ya, ya pokoknya tetep smgat aja,


-ayo share yang lagi TO juga-

Followers