Thursday, March 8, 2012

Tugas 1 ilmu budaya dasar

Tema : Bagaimana budaya mempengaruhi kehidupan kita
Judul  : Budaya ketika di meja makan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Menurut  J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
Secara singkat, yang dimaksud dengan ketiga hal tersebut:
Gagasan: sifatnya abstrak, misalnya ide dan gagasan.
Aktivitas: perilaku manusia itu sendiri. Sifatnya konkret.
Artefak: sifatnya konkret, misalnya benda-benda peninggalan yang dibuat manusia.
Pada tulisan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya tentang bagaimana sih budaya kita (kali ini khusus Jawa, berhubung saya orang Jawa) mempengaruhi keseharian kita. Kali ini saya akan sharing tentang budaya ketika makan.
Keluarga saya terdiri dari ayah, ibu, kakak, saya, dan adik. Ketika makan, biasanya keluarga berkumpul bersama di meja makan, tapi saya pribadi jarang ikut makan bersama di meja makan. Biasanya saya duduk di depan tv atau sambil baca komik, hehe. Setiap kali sebelum makan, orang tua harus yang pertama kali mengambil lauk. Sebagai yang muda, saya, adik, dan kakak saya, pantang mengambil lauk duluan. Alasannya? Alasannya karena kalau yang muda duluan yang mengambil lauk, itu namanya ‘nyisain’ buat orang tua. Nah maka dari itu, orang tua harus yang pertama kali mengambil lauk :D .
Kalau orang tua sudah mengambil lauk, baru deh saya ngambil lauk. Nah tapi tunggu dulu, masih ada urutannya. Saya dapat giliran sesudah kakak saya. Setelah kakak saya.mengambil lauk, baru saya ngambil lauk, kemudian yang terakhir adalah adik saya. Yah mungkin memang sedikit agak lama buat makan, tapi saya sadar hal tersebut intinya adalah untuk menghormati yang lebih tua. Selain itu, seru juga bisa melestarikan budaya di meja makan ini :D.
Bukan ketika makan malam saja (karena biasanya bisa berkumpul ketika malam) budaya makan ini dijalankan, tapi dimanapun, ketika sedang jalan-jalan misalny, kalau ada makanan atau minuman buat bersama, maka yang pertama mencicipi adalah yang lebih tua. Persis seperti yang sudah saya ceritakan di atas. 
Kira-kira begitu lah budaya Jawa ini mempengaruhi kehidupan saya, khususnya ketika di meja makan. Overall budaya ini seru buat saya, karena bisa sekaligus belajar menghormati yang lebih tua. Sampai sampai sini dulu cerita saya kali ini, terima kasih sudah membaca :D.


No comments:

Post a Comment

Followers